Fakta Lengkap Perdagangan Bayi dari Bandung ke Singapura

2 weeks ago 31

RAKYAT MERDEKA — Polda Jawa Barat (Jabar) berhasil membongkar jaringan perdagangan bayi lintas negara yang melibatkan  pengiriman anak-anak ke Singapura. Bayi-bayi itu lebih dulu ditampung di sebuah tempat di Bandung sebelum dikirim ke luar negeri.

Kasus ini membuka fakta mengejutkan soal praktik jual beli bayi yang terorganisir dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari orang tua, calo, hingga pembuat dokumen palsu.

Motif Ekonomi Jadi Alasan Orang Tua Jual Bayi

Menurut keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, salah satu orang tua mengaku menjual bayinya karena desakan ekonomi.

“Keterangan dari satu korban, karena motif ekonomi,” ujar Surawan saat dihubungi, Rabu (16/7).

Namun demikian, Surawan mengatakan pihaknya masih melacak siapa saja orang tua dari bayi-bayi lainnya yang berhasil diselamatkan.

“Kami masih menelusuri asal bayi-bayi itu, siapa orang tuanya, dan apa motif mereka,” tambahnya.

Pembuatan Dokumen Resmi Dilakukan di Pontianak

Penyelidikan lanjutan juga menemukan bahwa sebelum bayi-bayi ini dikirim ke Singapura, mereka dibuatkan dokumen legal seperti akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), hingga paspor di Pontianak, Kalimantan Barat.

“Di Pontianak itu tempat pembuatan dokumen. Bayi-bayi dimasukkan ke dalam KK orang lain, lalu diuruskan dokumen keimigrasian,” jelas Surawan.

Pembuatan dokumen ini dilakukan agar bayi tampak seolah-olah bagian dari keluarga yang sah secara administratif, sehingga lebih mudah untuk diproses secara legal ke luar negeri.

Tersangka Baru Ditangkap di Luar Negeri

Polda Jabar juga mengamankan satu tersangka baru berinisial Y, seorang perempuan WNI, yang disebut sebagai bagian dari jaringan perdagangan bayi tersebut. Tersangka ini ditangkap setelah dideportasi dari luar negeri dan dicegat di Bandara Soekarno-Hatta.

“Dia dari luar negeri, sudah dicekal, dan semalam diamankan oleh Imigrasi setelah tiba di Soekarno-Hatta,” ujar Surawan.

Meski jaringan ini menjual bayi ke luar negeri, polisi belum menemukan bukti keterlibatan dalam sindikat penjualan organ tubuh manusia. Menurut keterangan para tersangka, bayi-bayi tersebut lebih banyak untuk adopsi ilegal

“Sejauh ini belum ada indikasi penjualan organ. Kebanyakan alasan yang diberikan adalah untuk diadopsi,” kata Surawan.

Kasus Terbongkar Karena Laporan Orang Tua Sendiri

Menariknya, kasus ini terungkap karena orang tua bayi sendiri yang melapor ke polisi, mengaku bahwa bayinya telah diculik. Namun setelah ditelusuri, polisi menemukan bahwa bayi tersebut justru dijual oleh orang tuanya sendiri, namun mereka belum menerima bayaran dari sindikat.

“Kasus terungkap karena si orang tua belum dibayar, lalu melapor seolah-olah anaknya diculik,” ujar Surawan.

Polisi Masih Telusuri Keuntungan Sindikat

Saat ini, penyidik masih menyelidiki berapa besar keuntungan yang diperoleh jaringan ini dari praktik jual beli bayi. Polisi juga belum mengungkap siapa dalang utama di balik sindikat ini, dan berapa total bayi yang berhasil dijual ke luar negeri.

Read Entire Article
Analisa | Local | Menit Info | |