Banjir Landa Denpasar, Basarnas Bali Kesulitan Akses Lokasi Evakuasi

3 days ago 14

RAKYAT MERDEKA — Hujan ekstrem yang mengguyur Bali selama lebih dari 24 jam menyebabkan hampir seluruh wilayah Kota Denpasar terendam banjir.

Kantor Basarnas Bali menyampaikan tim SAR gabungan masih terus berupaya menjangkau titik-titik banjir untuk mengevakuasi warga terdampak.

Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan banyak akses jalan yang tidak bisa dilintasi kendaraan penyelamat akibat genangan tinggi.

“Tim sulit masuk ke lokasi karena hampir semua titik terendam. Bahkan, truk penyelamatan saja kesulitan menembus banjir setinggi badan kendaraan,” kata Sidakarya di Denpasar, Rabu (17/9).

Meski begitu, tim tetap berupaya menembus kawasan terisolasi dengan perahu karet dan jalur alternatif. Sejak pukul 05.20 WITA, Basarnas telah memberangkatkan 14 personel untuk menyisir daerah terdampak. Delapan personel ditugaskan ke Kampung Jawa, sementara enam lainnya menuju Pulau Biak Taman Pancing.

Puluhan Warga Dievakuasi

Hingga pukul 11.00 WITA, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi warga di beberapa titik banjir terparah, antara lain:

  • Pulau Misol
  • Pulau Biak 1
  • Jalan Pura Demak, Denpasar Barat
  • Wilayah Teuku Umar

Dari lokasi-lokasi tersebut, sedikitnya telah dievakuasi:

  • 53 orang dewasa
  • 17 anak-anak
  • 11 bayi
  • 2 balita tambahan dari Pulau Misol
  • 2 lansia

“Untuk Pulau Biak 1, seluruh warga kini sudah berada di tempat aman di Balai Banjar,” tambah Sidakarya.

Menurut data BMKG Ngurah Rai, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi melanda Bali dalam beberapa hari ke depan.

Kondisi ini dipengaruhi adanya sistem tekanan rendah di Samudra Hindia selatan Bali yang meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang.

Situasi ini membuat proses evakuasi semakin menantang karena titik genangan terus meluas dan debit air sungai meningkat.

Imbauan untuk Warga

Basarnas Bali meminta warga tetap siaga dan segera mengungsi mandiri apabila banjir semakin tinggi.

“Kami mengimbau masyarakat, terutama di wilayah rawan banjir, segera mencari tempat aman. Jangan menunggu hingga air semakin naik. Evakuasi mandiri penting karena keterbatasan jumlah personel dan perahu karet,” tegas Sidakarya.

Selain itu, warga diminta untuk selalu memperbarui informasi resmi dari BPBD Bali dan pihak berwenang agar tidak terjebak hoaks atau informasi simpang siur.

Selain menimbulkan korban terdampak, banjir di Denpasar juga mengganggu aktivitas warga. Beberapa sekolah terpaksa meliburkan siswa, sejumlah jalan utama lumpuh, dan distribusi barang logistik melambat.

Bila kondisi berlanjut, kerugian ekonomi dikhawatirkan meningkat, terutama bagi pelaku usaha kecil yang bergantung pada aktivitas harian.

Read Entire Article
Analisa | Local | Menit Info | |