Polres Bogor Amankan 4 Provokator Penyerangan Brimob Cikeas

1 week ago 29

RAKYAT MERDEKA — Polres Bogor resmi menetapkan empat orang sebagai tersangka utama dalam kasus dugaan provokasi penyerangan ke Markas Brimob Cikeas.

Penetapan tersebut dilakukan setelah aparat mengamankan sedikitnya 17 orang dalam operasi keamanan di wilayah Kabupaten Bogor, pada Sabtu (30/8) malam.

Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, empat orang memiliki peran krusial dalam menyebarkan ajakan provokatif yang beredar melalui media sosial sejak siang hingga malam hari sebelum aksi direncanakan.

Peran para tersangka

Menurut Wikha, tersangka pertama berinisial M berperan sebagai provokator utama. Selain menyebarkan ajakan menyerang, ia juga kedapatan membawa senjata tajam. Polisi menyita barang bukti berupa senjata serta pamflet digital yang ditemukan di telepon genggam miliknya.

Tersangka kedua, AS, warga Bogor, diduga menyiapkan poster-poster berisi hasutan yang rencananya akan ditempel di sekitar area Markas Brimob. Poster tersebut kini diamankan sebagai barang bukti penghasutan.

Sementara RP, tersangka ketiga, ditangkap setelah membawa sebotol bahan bakar Pertamax. Polisi menduga bahan tersebut akan digunakan untuk melakukan pembakaran saat aksi berlangsung. Karena itu, RP dijerat dengan pasal percobaan tindak pidana pembakaran.

Adapun tersangka keempat, BS, diduga menyebarkan pesan provokatif melalui grup WhatsApp. Pesan tersebut berisi ajakan menyerang aparat bahkan menghasut untuk melakukan kekerasan.

Tak hanya itu, BS juga menyebarkan pamflet digital ke sejumlah pihak lain untuk memperluas jangkauan provokasi.

Keempatnya kini menghadapi jeratan hukum berlapis, mulai dari Undang-Undang ITE, pasal penghasutan dalam KUHP, hingga Undang-Undang Darurat terkait kepemilikan senjata tajam. Ancaman pidana bagi mereka berkisar antara 6 hingga 12 tahun penjara.

Pemeriksaan 13 orang lainnya

Selain keempat tersangka, polisi masih menahan 13 orang lain yang sebelumnya diamankan. Mereka masih berstatus saksi dan menjalani pemeriksaan intensif. Menurut Kapolres, para terduga pelaku ini ditangkap dalam kelompok kecil, terdiri dari dua hingga empat orang.

“Proses pemeriksaan masih berlangsung. Kami ingin memetakan jaringan provokasi ini lebih jelas karena mereka tidak berasal dari satu kelompok tertentu,” ujar Wikha.

Bantahan isu keterlibatan anak anggota TNI

Isu sempat mencuat ketika salah satu tersangka, M, menyebut bahwa dirinya diperintah oleh seorang pria berinisial B yang merupakan anak anggota TNI di Jakarta. Namun, klaim itu langsung dibantah oleh kepolisian.

Wikha menegaskan hasil pemeriksaan digital serta konfrontasi langsung membuktikan pengakuan tersebut tidak benar. “Tersangka M sengaja mencatut nama anak anggota TNI agar mendapat perlindungan. Ini bukan pertama kalinya ia memakai nama B maupun keluarganya untuk menghindari masalah hukum,” jelasnya.

Kapolres Bogor juga meminta masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Menurutnya, informasi bohong sengaja ditiupkan untuk menimbulkan kegaduhan dan mengadu domba masyarakat dengan aparat.

“Kami harap masyarakat tetap tenang. Jangan terpengaruh oleh berita yang belum terverifikasi kebenarannya,” tegasnya.

Langkah pengamanan ke depan

Sebagai bentuk nyata menjaga stabilitas, TNI-Polri bersama pemerintah daerah akan menggelar apel gabungan serta patroli skala besar pada Senin (1/9). Operasi ini melibatkan personel Polri, TNI, serta unsur pemerintah daerah untuk memastikan situasi Kabupaten Bogor tetap kondusif.

Wikha menambahkan, aparat keamanan siap menjalankan instruksi Presiden untuk menindak tegas siapa pun yang mencoba mengganggu ketertiban. “Kami pastikan Bogor tetap aman. Sinergi TNI-Polri solid untuk menjaga kamtibmas,” tutupnya.

Read Entire Article
Analisa | Local | Menit Info | |