MENIT.CO.ID – Fabio Quartararo memulai musim MotoGP 2025 dengan rasa optimisme yang tinggi. Keyakinannya semakin kuat setelah Yamaha memenuhi sebagian besar permintaannya untuk pengembangan tim dan motor.
Pada musim ini, Yamaha kembali memperkuat tim Monster Energy mereka dengan ambisi besar untuk bangkit. Perubahan signifikan terjadi, termasuk kembalinya tim satelit Prima Pramac Yamaha dan penguatan tim Moto2 BLU CRU Pramac Yamaha.
Angin segar menyertai Yamaha saat mereka meluncurkan tim dengan tema *Blueshift* di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (1/2). Quartararo menganggap hadirnya tim satelit sebagai langkah besar yang perlu diapresiasi.
“Tim satelit adalah bagian yang paling sulit untuk diwujudkan,” ujar Quartararo, dikutip dari GPone.com. “Ducati telah mengambil langkah maju dengan Pramac, dan saya berharap kami bisa melakukan hal yang sama.”
Keberadaan tim satelit memberi keuntungan bagi pabrikan dengan mengumpulkan lebih banyak data dari sirkuit, yang sangat penting untuk pengembangan motor serta penyesuaian pengaturan motor dan ban selama akhir pekan balapan.
Bagi Yamaha, memenuhi harapan Quartararo menjadi hal yang sangat penting, mengingat statusnya sebagai salah satu pembalap berbakat yang sering dibandingkan dengan Marc Marquez.
Musim lalu, Quartararo hampir kehilangan kesabaran dengan motor YZR-M1 yang kurang kompetitif, namun ia tetap bertahan berkat perubahan yang terjadi di garasi Yamaha.
Salah satu perubahan yang paling dihargai Quartararo adalah kehadiran Massimo Bartolini, mantan insinyur Ducati, yang kini menjabat sebagai Direktur Teknis Yamaha.
“Mungkin ini alasan utama saya bertahan,” kata Quartararo. “Dia memberi saya kepercayaan diri tinggi terhadap proyek yang sempat saya ragukan.”
Fokus utama Quartararo adalah pada pengembangan motor. Ia berharap YZR-M1 bisa bersaing di posisi depan, tanpa terlalu mempermasalahkan bagaimana proses tersebut terjadi.
Meski banyak yang menantikan Yamaha untuk merilis mesin V4, Quartararo memiliki pandangan berbeda. “Bahkan Honda pun kesulitan dengan mesin V4, jadi saya rasa itu bukan solusi untuk membawa kami kembali ke jalur kemenangan,” jelasnya.
Bagi Quartararo, MotoGP 2025 menjadi kesempatan terakhir bagi Yamaha. Jika hasilnya tidak memuaskan, ia tidak ragu untuk mempertimbangkan opsi tim lain di musim depan.
Harapan terbesar Quartararo adalah dapat kembali bersaing untuk gelar juara. Ia menganggap Francesco Bagnaia dan Marc Marquez sebagai dua favorit, namun ia tetap yakin bahwa ada peluang untuk kejutan.
“Sebelum musim dimulai, memang sulit memprediksi siapa yang akan menang. Tapi jelas, mereka berdua adalah unggulannya,” kata Quartararo. “Namun, selalu ada kesempatan bagi seseorang untuk datang dan mengejutkan semuanya, dan semoga itu adalah kami.”