5 days ago
7
MENIT.CO.ID – Sebuah video yang melibatkan oknum guru agama Islam di Grobogan, Jawa Tengah, menjadi viral dan memicu perdebatan sengit di media sosial.
Kasus ini mengungkap dugaan tindakan asusila yang melibatkan seorang guru berinisial ST (35) terhadap seorang siswa laki-laki berinisial YS (16) di sebuah SMP setempat.
Kronologi Kejadian Video Guru Agam Islam Viral
Kasus ini pertama kali terungkap setelah YS melapor ke Polres Grobogan pada Senin, 13 Januari 2025. Dalam laporannya, YS menyebutkan bahwa tindakan tersebut telah terjadi sejak tahun 2023 dan diduga terjadi hingga sepuluh kali.
Menurut pengakuan korban, pelaku menggunakan berbagai cara untuk membujuknya, termasuk memberikan uang tunai dan hadiah berupa pakaian.
Saat ini, korban sedang menjalani terapi psikologis di pondok pesantren dengan pendampingan keluarga untuk membantu pemulihan kondisinya.
Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan kebenaran dari kasus ini. Fokus utama mereka adalah pada kondisi psikologis korban yang masih remaja, mengingat dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kejadian ini.
ST, yang berprofesi sebagai guru agama di sekolah tempat YS bersekolah, kini tengah menjadi sorotan.
Tak lama setelah berita ini beredar, sebuah akun Instagram yang diduga milik ST, @s*03*****, muncul di media sosial dan menjadi perhatian banyak orang. Namun, keaslian akun tersebut belum dapat dipastikan secara resmi.
Kasus ini memicu reaksi beragam di media sosial, dengan banyak netizen mengecam pelaku jika terbukti bersalah. Namun, ada pula yang mengingatkan pentingnya prinsip praduga tak bersalah.
Pihak kepolisian pun mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi untuk menghindari fitnah atau kesalahpahaman.
Polres Grobogan berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan transparansi dan keadilan, serta meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil penyelidikan resmi sebelum menarik kesimpulan.
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, baik bagi siswa maupun tenaga pendidik.
Peran serta seluruh pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat, sangat diperlukan untuk menjaga keselamatan anak-anak di lingkungan pendidikan.
Masyarakat juga diimbau untuk bijak dalam menyikapi informasi yang beredar dan memberikan dukungan kepada korban agar dapat pulih dari trauma yang dialaminya.
