
MENIT.CO.ID – Siswa-siswi kelas 11 SMA Santo Tarcisius Dumai bersama guru pendamping mereka merasakan kebanggaan luar biasa setelah berhasil meraih gelar juara dalam kompetisi “Champions of Safety”.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai ini berlangsung pada Senin (3/2) dan Selasa (4/2) di Balai Pertemuan Sasana Mitra (BPSM) Komperta Bukit Batuk.
Kompetisi ini digelar dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional 2025 yang berlangsung dari 12 Januari hingga 12 Februari 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan generasi muda terkait budaya Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L).
Selain itu, ajang ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing di Kota Dumai, sejalan dengan tujuan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Kompetisi “Champions of Safety” melibatkan 21 sekolah menengah atas (SMA/SMK) dari Dumai, dengan masing-masing sekolah mengirimkan tiga perwakilan.
Beberapa sekolah yang berpartisipasi antara lain SMA Negeri 1 Dumai, SMA Negeri 2 Dumai, SMA Budi Dharma Dumai, SMA Muhammadiyah Dumai, dan SMK lainnya.
Ruth Santiara (25), guru Antropologi dan Sosiologi SMA Santo Tarcisius Dumai, memberikan apresiasi terhadap inisiatif PT KPI Kilang Dumai dalam menumbuhkan kesadaran tentang K3 di kalangan pelajar.
Ia menyatakan bahwa program seperti ini sangat bermanfaat, mengingat belum banyak sekolah yang mengenalkan konsep K3 kepada siswa.
“Saya berharap ke depannya, sekolah kami juga dapat mengimplementasikan proyek K3 sebagai bagian dari kurikulum,” ujar Ruth.
Ia juga menekankan pentingnya pengenalan budaya K3 sejak dini, agar generasi muda semakin peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan sekitar mereka.
Agustiawan, Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai budaya K3.
Ia berharap pengetahuan K3 tidak hanya menjadi praktik di dunia kerja, tetapi juga sebagai budaya yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hari pertama kompetisi, peserta mendapat pembekalan materi dari berbagai narasumber, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Dinas Lingkungan Hidup Kota Dumai, serta Kodim 0320/Dumai.
Di antara materi yang diberikan adalah wawasan kebangsaan, pentingnya K3, serta perlunya budaya ramah lingkungan di sekolah.
Selain itu, peserta juga menerima edukasi terkait kesehatan reproduksi, bahaya narkoba, serta dasar-dasar K3, termasuk cara pencegahan kebakaran dan penggunaan alat pemadam kebakaran.
Mereka bahkan berkesempatan untuk berlatih langsung dalam praktik pemadaman api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Setelah sesi pembekalan, para peserta memasuki tahap kompetisi yang terdiri dari babak penyisihan, semifinal, dan final.
Dalam kompetisi ini, para peserta dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti menyusun urutan kartu, menjawab soal, dan mengikuti sesi cerdas cermat. Seluruh rangkaian kompetisi berlangsung seru dengan dukungan penuh dari masing-masing sekolah.
Pada akhir kompetisi, SMA Santo Tarcisius Dumai berhasil meraih juara pertama, diikuti oleh SMA IT Plus Bazma di posisi kedua, dan SMA Negeri 2 Dumai di posisi ketiga.
Kompetisi ini merupakan bagian dari komitmen PT KPI Kilang Dumai dalam mendukung keberlanjutan masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan yang tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik dan berkelanjutan.