Salwan Momika Ditembak Mati Saat Siaran Langsung di Swedia

4 days ago 9
Salwan Momika Ditembak Mati Saat Siaran Langsung di Swedia

MENIT.CO.IDSalwan Momika, seorang pengungsi Irak yang dikenal sebagai aktivis anti-Islam, ditembak mati saat siaran langsung TikTok di sebuah rumah di kota Södertälje, Swedia, pada malam Rabu, 29 Januari 2025. Pembunuhan ini terjadi beberapa jam sebelum putusan pengadilan terkait aksinya membakar Al-Qur’an dijatuhkan.

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa “kekuatan asing” mungkin terlibat dalam pembunuhan tersebut. Momika, yang sebelumnya menjadi sorotan internasional karena aksinya membakar Al-Qur’an, tewas dalam sebuah peristiwa yang semakin memperumit hubungan internasional Swedia.

Polisi Swedia telah menangkap lima orang terkait pembunuhan ini, namun belum mengonfirmasi apakah pelaku penembakan termasuk di antara mereka yang ditangkap. Meskipun demikian, pihak berwenang belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai motif di balik pembunuhan tersebut.

Momika dan Kontroversi Pembakaran Al-Qur’an

Salwan Momika, yang berusia 38 tahun, mengundang kemarahan luas setelah ia membakar salinan Al-Qur’an dalam sejumlah demonstrasi publik, baik di Swedia maupun di luar negeri. Aksinya tersebut menuai kecaman keras dari umat Muslim di seluruh dunia dan memicu protes serta ancaman dari kelompok-kelompok ekstremis. Pada Juni 2023, Momika juga menginjak-injak Al-Qur’an dan membakar bagian-bagian dari kitab suci tersebut, tindakan yang dianggap sangat menghina bagi banyak orang.

Tindakannya menyebabkan ketegangan internasional, dengan protes besar di Irak yang menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad dan melakukan pembakaran di dalam kompleks tersebut. Insiden ini juga mempengaruhi proses keanggotaan Swedia dalam NATO, di mana Turki menangguhkan pembicaraan dengan Swedia setelah pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh aktivis tersebut.

Pembunuhan dan Reaksi Pemerintah Swedia

Pembunuhan Momika terjadi pada saat yang penuh ketegangan. Beberapa jam sebelum kematiannya, pengadilan di Stockholm memutuskan untuk tidak melanjutkan sidang terhadapnya setelah ia meninggal. PM Kristersson mengungkapkan kekhawatirannya bahwa pembunuhan ini mungkin terkait dengan “kekuatan asing,” dan dinas keamanan Swedia kini terlibat dalam penyelidikan mendalam.

Wakil PM Swedia, Ebba Busch, mengutuk pembunuhan tersebut sebagai ancaman bagi demokrasi dan menyatakan bahwa hal itu harus dihadapi dengan tegas oleh seluruh masyarakat Swedia. Dinas Keamanan Swedia juga memperingatkan tentang potensi dampak pembunuhan ini terhadap keamanan nasional.

Pada tahun sebelumnya, Swedia meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme ke tingkat tertinggi kedua, setelah rentetan insiden pembakaran Al-Qur’an yang dipicu oleh Momika. Hal ini menambah ketegangan di dalam negeri serta terhadap hubungan internasional Swedia, terutama dengan negara-negara Muslim.

Kontroversi Seputar Perlindungan bagi Salwan Momika

Meskipun Momika diberikan perlindungan oleh polisi selama demonstrasi dan persidangannya, pengacaranya, Anna Roth, mengungkapkan bahwa Momika merasa terancam bahkan di kediamannya sendiri. Roth menyatakan bahwa Momika sangat sadar akan ancaman terhadap dirinya, dan bahkan ada harga yang harus dibayar untuk hidupnya.

Pada Maret 2024, Momika meninggalkan Swedia menuju Norwegia untuk mencari suaka. Namun, ia dideportasi kembali ke Swedia hanya beberapa minggu setelah itu karena alasan prosedural, meskipun ia mengklaim bahwa kebebasan berekspresi di Swedia adalah “kebohongan besar.”

Profil Salwan Momika

  • Nama Lengkap: Salwan Sabah Matthew Momika
  • Tanggal Lahir: 23 Juni 1986
  • Tempat Lahir: Qaraqosh, Irak
  • Tanggal Kematian: 29 Januari 2025
  • Tempat Kematian: Södertälje, Swedia
  • Penyebab Kematian: Ditembak saat siaran langsung di TikTok
  • Kebangsaan: Asyur, Irak
  • Dikenal Sebagai: Aktivis anti-Islam, pembakar Al-Qur’an
  • Latar Belakang: Mantan anggota milisi PMF Irak, pindah ke Swedia pada 2018 sebagai pencari suaka

Pembunuhan Salwan Momika menjadi titik balik dalam perdebatan mengenai kebebasan berbicara, ketegangan antar negara, dan masalah keamanan di Swedia. Kejadian ini masih menimbulkan banyak pertanyaan tentang motivasi pembunuhan dan potensi keterlibatan aktor asing.

Read Entire Article
Analisa | Local | Menit Info | |