MENIT.CO.ID – PT Pupuk Kujang baru saja melakukan uji coba produksi green ammonia, sebuah inovasi yang diproyeksikan dapat menggantikan penggunaan batu bara dalam industri pembangkit listrik.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang, Robert Sarjaka, menjelaskan bahwa peresmian produksi pertama green ammonia di fasilitas pabrik ammonia 1B di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa, menandai langkah penting perusahaan dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Sebagai pelopor dalam produksi green ammonia di Indonesia, Pupuk Kujang menjadikan pencapaian ini sebagai tonggak sejarah bagi sektor energi nasional.
Robert menambahkan bahwa perusahaan ini sudah memiliki fasilitas yang lengkap untuk produksi ammonia konvensional, dan fasilitas tersebut juga dapat digunakan untuk memproduksi green ammonia.
“Green ammonia ini merupakan jenis ammonia yang paling ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan karbon langsung saat proses pembakaran. Proses ini menggunakan green hydrogen yang berasal dari sumber energi terbarukan, tanpa mengandalkan bahan bakar fosil,” ujarnya.
Dalam upaya produksi green ammonia, Pupuk Kujang bekerja sama dengan PLN Indonesia Power (PLN IP), yang berperan sebagai pemasok green hydrogen, bahan baku utama dalam pembuatan green ammonia.
Pada tahap percobaan pertama, Pupuk Kujang berencana mengolah 1 ton green hydrogen untuk menghasilkan 5 ton green ammonia.
“Kami akan memenuhi kebutuhan PLN IP yang memerlukan 50 ton green ammonia untuk operasional turbin di PLTU Labuan,” jelas Robert.
Sementara itu, Vice President Pengembangan PT Pupuk Kujang, Iswahyudi Mertosono, menambahkan bahwa proses injeksi green hydrogen pada pabrik ammonia eksisting untuk memproduksi hybrid ammonia ini merupakan yang pertama di dunia.
Proses ini memerlukan modifikasi sistem perpipaan dan evaluasi teknis yang sangat mendalam dan kompleks.