
MENIT.CO.ID – Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen untuk meningkatkan produksi padi lokal demi memenuhi kebutuhan pangan 6,7 juta jiwa penduduk dengan luas lahan sawah mencapai 59.181 hektare.
Upaya tersebut dilakukan melalui lima program prioritas dalam rangka mendukung ketahanan pangan antara tahun 2025 hingga 2029.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Riau, M Job Kurniawan, mengungkapkan bahwa kelima program prioritas tersebut mencakup pengelolaan air dan penyediaan lahan, pengembangan sistem pembenihan padi, penerapan mekanisasi pertanian, penguatan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan, serta perlindungan tanaman dari hama.
Pengelolaan Air dan Penyediaan Lahan
Untuk pengelolaan air, Riau akan mengoptimalkan jaringan irigasi dengan pembangunan berbagai infrastruktur, seperti bendungan, embung, dam parit, dan sumur bor untuk lahan tanpa irigasi.
Selain itu, perluasan lahan pertanian juga akan dilakukan dengan pembangunan infrastruktur pertanian, termasuk jalan usaha tani dan tanggul.
Pengembangan Pembenihan Padi Unggul
Pengadaan benih padi akan difokuskan pada pengembangan varietas unggul lokal. Hal ini dilakukan melalui penangkaran benih padi in-situ di sentra-sentra padi, serta penguatan kelembagaan pembenihan dan tata kelola sistem benih. Pemprov Riau juga akan memperluas kemitraan untuk menguasai pasar benih.
Penerapan Mekanisasi Pertanian
Program mekanisasi pertanian juga menjadi fokus, dengan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk kegiatan pra dan pasca panen.
Pengelolaan alsintan akan dilakukan melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) serta Brigade Pangan dan Brigade Alsintan.
Pemerintah Provinsi Riau juga membuka layanan jasa alsintan gratis dan mengembangkan teknologi pertanian digital (smart farming) untuk meningkatkan hasil pertanian.
Penguatan SDM dan Kelembagaan Petani
Pemerintah Provinsi Riau juga menargetkan penguatan SDM melalui pelatihan bagi petani milenial dan transformasi kelompok tani (Poktan) serta gabungan kelompok tani (Gapoktan) menjadi korporasi berbasis petani.
Selain itu, pengembangan kelembagaan ekonomi petani skala bisnis juga akan dilakukan dengan menggandeng BUMD, BUMDes, Bulog, dan mitra strategis lainnya.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Pemprov Riau juga berkomitmen untuk mengintensifkan pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu.
Hal ini dilakukan dengan memitigasi dampak perubahan iklim serta mengembangkan klinik tanaman guna mengurangi risiko gagal panen dan memastikan produksi pangan yang sehat.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Provinsi Riau optimis dapat memperkuat ketahanan pangan lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mengurangi ketergantungan pada beras dari luar daerah.
Program prioritas ini diharapkan dapat menciptakan Riau sebagai provinsi mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan, khususnya beras.