
MENIT.CO.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam keras gagasan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi warganya secara permanen.
MUI menilai rencana tersebut sebagai upaya yang merusak kemerdekaan Palestina dan harus ditentang oleh semua pihak.
Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, gagasan Trump ini merupakan rencana yang tidak bisa diterima.
Ia menilai bahwa kepemimpinan AS dan Israel tidak menunjukkan sikap jujur terkait gencatan senjata yang telah disepakati, dan terus berupaya memastikan Gaza dan Palestina tetap berada di bawah kontrol kedua negara tersebut.
“Ini adalah rencana jahat yang harus ditolak oleh kita semua. Gencatan senjata yang dilaksanakan bertahap di Gaza seharusnya menjadi jalan bagi kemerdekaan Palestina, dan tidak boleh dirusak oleh langkah-langkah Amerika dan Israel,” tegas Sudarnoto.
MUI juga mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu dalam menggagalkan rencana tersebut.
Ia menekankan bahwa hanya dengan kesatuan negara-negara OKI, rencana AS untuk mengambil alih Gaza bisa dihentikan.
“Negara-negara OKI harus kembali bersepakat dan melakukan langkah-langkah konstruktif untuk melawan konspirasi Amerika-Israel ini. Gaza harus bebas dari segala bentuk penjajahan dan kontrol asing,” tambah Sudarnoto.
MUI juga mendesak Indonesia untuk terus menggalang dukungan dari negara-negara yang selama ini membela Palestina.
Menurutnya, pertemuan bilateral dan multilateral sangat penting untuk memastikan keberlanjutan gencatan senjata dan menentang gagasan relokasi warga Gaza oleh Trump.
“Pemerintah Indonesia harus aktif dalam melakukan konsolidasi dengan negara-negara yang mendukung Palestina. Kita harus mengawal kemerdekaan Palestina dengan kekuatan persatuan dan kebersamaan,” ujarnya.
Sudarnoto juga mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, untuk semakin memperkuat dukungan bagi Palestina melalui lembaga-lembaga filantropi dan komunitas pembela Palestina, agar upaya Amerika Serikat untuk menguasai Gaza tidak terwujud.