MENIT.CO.ID – Pertamina telah mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di sejumlah wilayah yang berlaku pada 1 Februari 2025.
Salah satu kenaikan terbesar adalah harga Pertamax yang mengalami penyesuaian di berbagai daerah.
Untuk wilayah Jabodetabek dan Pulau Jawa, harga Pertamax yang semula Rp12.500 per liter akan naik menjadi Rp12.900.
Sementara itu, di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), harga Pertamax juga mengalami peningkatan menjadi Rp12.900 dari sebelumnya Rp12.500.
Di beberapa wilayah lainnya, harga Pertamax akan lebih tinggi, misalnya di Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Utara (Kalut), Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Barat (Sulbar), Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya, harga Pertamax naik menjadi Rp13.200 per liter dari harga sebelumnya yang sebesar Rp12.800.
Sementara untuk Kalimantan Selatan (Kalsel), harga Pertamax naik lebih signifikan menjadi Rp13.500 dari sebelumnya Rp13.050.
Selain itu, harga Pertamax Turbo juga mengalami penyesuaian. Di Bali, NTB, dan NTT, harga Pertamax Turbo naik menjadi Rp14.000 dari Rp13.700.
Untuk wilayah Kalimantan Timur, Kalut, Sulut, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulsel, Sulbar, dan Papua, harga Pertamax Turbo kini dibanderol Rp14.350, yang sebelumnya adalah Rp14.000.
Sementara itu, di Kalsel, harga Pertamax Turbo meningkat menjadi Rp14.650 dari sebelumnya Rp14.000.
Kenaikan juga terjadi pada harga Pertamax Green 95, meskipun hanya berlaku di Bali, NTB, dan NTT, yang sebelumnya dihargai Rp13.400 menjadi Rp13.700.
Untuk jenis BBM lainnya, harga Dexlite juga mengalami kenaikan. Di Bali, NTB, dan NTT, harga Dexlite akan naik dari Rp13.600 menjadi Rp14.800.
Di Kalimantan Timur, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulsel, Sulbar, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya, harga Dexlite naik menjadi Rp14.950 dari sebelumnya Rp13.900.
Sedangkan di Kalsel, harga Dexlite akan naik menjadi Rp15.250 dari harga sebelumnya yang sebesar Rp14.200.
Harga Pertamina Dex juga turut mengalami penyesuaian, khususnya di Bali, NTB, dan NTT, yang naik dari Rp13.900 menjadi Rp14.800. Di wilayah Kalimantan Timur, Kalut, Sulut, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulsel, dan Sulbar, harga Pertamina Dex kini dibanderol Rp15.150, yang sebelumnya adalah Rp14.200.
Sementara itu, di Kalsel, harga Pertamina Dex meningkat menjadi Rp15.450 dari sebelumnya Rp14.500.
Tidak hanya BBM nonsubsidi, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap dipertahankan. Pertalite tetap dihargai Rp10.000 per liter, sementara Biosolar tetap dijual dengan harga Rp6.800 per liter.
Pertamina menyampaikan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang merupakan perubahan dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Kenaikan harga ini berlaku mulai tanggal 1 Februari 2025.