MENIT.CO.ID – Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi, kembali membuat langkah besar dalam kebijakan pengelolaan anggaran daerah.
Kali ini, dia menyoroti anggaran perjalanan dinas, baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan melakukan pemangkasan signifikan.
Melalui unggahan di Instagramnya @dedimulyadi71 pada Rabu (18/2/2025), Dedi mengumumkan bahwa seluruh perjalanan dinas luar negeri akan dihapuskan selama masa kepemimpinannya.
Sementara itu, anggaran perjalanan dinas dalam negeri dipotong hingga 50 persen, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres).
Dalam video yang dibagikan, Dedi terlihat berdiskusi dengan pejabat Pemprov Jabar terkait anggaran perjalanan dinas tersebut.
Dedi, yang terkenal dengan julukan Kang Dedi, menegaskan bahwa penghapusan perjalanan dinas luar negeri didasari oleh kebutuhan untuk efisiensi anggaran, dengan alasan dirinya sendiri tidak menguasai bahasa Inggris, sehingga perjalanan semacam itu tidak diperlukan.
Selain itu, Dedi juga menyoroti anggaran baju dinas gubernur. Dalam sebuah percakapan dengan pejabat Pemprov Jabar, Dedi menyarankan agar anggaran untuk pakaian dinas gubernur dihapuskan.
Dedi berpendapat bahwa pegawai dengan gaji besar seharusnya tidak memerlukan tunjangan untuk pakaian dinas.
Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa dirinya menjahit sendiri baju pelantikan, dan menegaskan bahwa anggaran pakaian dinasnya seharusnya dialihkan untuk kebutuhan lain, seperti infrastruktur.
Lebih lanjut, Dedi Mulyadi juga menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya.
Ia menyarankan agar anggaran yang dialokasikan untuk mobil dinas gubernur lebih baik digunakan untuk pembangunan yang langsung berdampak pada masyarakat, seperti pembangunan jalan dan rumah untuk warga miskin.
Dengan langkah-langkah efisiensi anggaran ini, Dedi Mulyadi berharap dapat menghemat dana yang besar dan mengalihkan anggaran untuk kepentingan publik.
Sebagai bukti komitmen terhadap efisiensi, Dedi bahkan mengungkapkan bahwa pemotongan anggaran perjalanan dinas luar negeri dan dalam negeri dapat menghemat lebih dari Rp 4 triliun, yang akan sangat berguna untuk keperluan pembangunan di Jabar.
Dalam semangat efisiensi anggaran dan pelayanan publik yang lebih baik, Dedi juga mengajak para kepala daerah lainnya di Jawa Barat untuk mengikuti langkahnya dalam mengutamakan kebutuhan masyarakat.